Sabtu, 14 Juni 2014

ini laporan karawitan yang saya buat :)



LAPORAN OBSERVASI
PAGELARAN SENI KARAWITAN
INSTITUT SENI INDONESIA
(ISI SURAKARTA)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Apresiasi Seni Karawitan
Dosen Pengampu: Waluyo








Disusun Oleh :

                                    Tutut Anita Sary                     A510120222




PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SINOPSIS KLUTEKHAN
A.      SINOPSIS
Karawitan merupakan musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang lain (Suhastjarja,1984). Namun kali ini di pagelaran ISI Surakarta  karawitan disajikan dalam bentuk penyajian komposisi baru. Salah satunya  dalam penyajian komposisi baru yang berjudul Klutekkan. Dalam komposisi ini disajikan berbeda dengan pentas karawitan yang biasanya kali ini karawitan disajikan dalam bentuk drama musikal dan musiknya mengunakan alat alat yang bisa kita temui sehari hari. Tetapi dari  alat alat  sederhana tersebut menghasilkan harmonisasi suara yang sangat indah.
B.       INSTRUMEN
            Instrumen yang digunakan dalam penyajian komposisi baru dengan judul “ Klutekhan”   ini menggunakan instrument yang bisa kita temui di sekitar kita. Yaitu seperti menggunakan peralatan rumah tangga, seperti kompor, penggorengan, gelas, sendok, piring, botol, panci, mangkuk, pisau, nampan, dan lemper. Selain peralatan rumah tangga, bahan – bahan yang digunakan dalam prtunjukan drama musikal seperti cabai, tahu, telur, lontong, mie telur, kacang tanah, seledri, kecap, gula merah, garam, penyedap rasa, minyak sayur, bawang merah, dan bawang putih. Alat peraga lainnya yang mendukung jalannya pertunjukan tersebut antara lain: gerobak dorong, kursi, dan meja. Selain peralatan itu suara suara dari pemain juga menjadi salah satu instrumen dalam penyajian komposisi baru yang berjudul “klitekhan ”ini. Alat peraga lainnya yang mendukung jalannya pertunjukan tersebut antara  lain: gerobak dorong, kursi, dan meja.
            Misalnya gelas digunakan sebagai harmonisasi musik dengan suara unik yang dihasilkan oleh lingkaran gelas kaca dengan berbagai ukuran yang dibasahi dan digesek-gesek oleh jari tangan untuk menghasilkan nada tertentu. Alat Musik dari gelas ini biasa disebut dengan Glass Harmonica. Sendok  dan panci dingunakan sebagai pendukung alat musik juga dengan cara memukul-mukul panci dengan sendok atau tongkat. Suara dari penggorengan juga sangat penarik. Memasak air pada teko dan akan menimbulkan suara  ketika mendidih tidak kalah memeriahkan penyajian komposisi baru dengan judul “ Klutekhan” ini.


C.      PENYAJIAN
             Penyajian komposisi baru yang diberi nama “klutekkan” ini menampilkan suatu pertunjukan yang menampilkan komposisi dari perpaduan berbagai jenis alat alat rumah tangga dan benda benda yang ada di sekitar kita. Dalam memainkan komposisi baru ini melibatkan 10 orang yaitu 3 orang wanita dan 7 orang laki-laki,mereka mempunya peran masing masing:
1.      Dua orang perempuan berperan sebagai pedagang tahu kupat di pasar mereka sebagai seorang pedagang yang ramah tapi sedikit cerewet kepada pelanggannya
2.      Seorang laki – laki berperan sebagai pedagang yang bertugas memasak air, membuat minuman untuk pelanggan, dan ikut memainkan alat musik tradisional. seorang laki – laki tersebut memiliki watak pendiam, namun enerjik.
3.      Tiga orang laki – laki sebagai pemain alat musik tradisional yang profesional dan cekatan. mereka memainkan alat musik tradisioanal antara lain: botol yang dipukul menggunakan sandal bekas, sendok, dan pemukul gamelan tradisional (yang terbuat dari bambu).
4.      Seorang laki – laki dan perempuan berperan sebagai sepasang suami istri yang memiliki kedudukan sebagai orang terpandang di desa tersebut. Mereka sebagai pembeli tahu kupat yang memiliki watak cerewet dan pamer.
5.      Dua orang laki – laki berperan sebagai pembeli tahu kupat dengan membawa tas ransel besar yang hanya sekedar mampir untuk beristirahat sejenak dan membeli tahu kupat beserta minuman.

Tata busana dari pemeran pertunjukan drama musikal tersebut, antara lain:

1 .      Dua orang perempuan yang memerankan pedagang menggunakan busana tradisional jawa dengan bawahan kain jarik sepanjang lutut dengan atasan kebaya panjang dan mengenakan sandal japit
2.      Laki – laki pedagang dengan mengenakan busana baju panjang lurik tradisional jawa tengah dan celana panjang hitam besar. sangat sesuai dengan tokoh yang diperankan karena busana dan makanan tersebut merupakan khas jawa yang mereka jual di jawa khususnya Jawa Tengah.
3.      Laki – laki dan perempuan sebagai pembeli mengenakan busana mewah yang mencirikan mereka sebagai orang terpandang.
4.      Tiga laki – laki sebagai pemain alat musik mengenakan busana atasan panjang larik tradisional jawa dengan bawahan hitam besar.
D.      KOMPOSISI
       Alur pertunjukan komposisi baru kluthekkan pemain memainkan gelas dan panci secara bergantian dalam memainkannya dan dengan nada yang sangat cepat dan pendek. Dilanjutkan dengan perpaduan suara teko yang mendidih lalu disusul oleh suara riuh para pemain. Disini, penyaji berusaha untuk menampilkan suatu pertunjukan yang seolah-olah menggambarkan suasana yang ramai dan gaduh bayak triakan dan tawa menggambarkan kumpulan orang- orang dalam suatu pasar.
       Komposisi yang terbentuk dalam pagelaran seni yang menyajikan komposisi baru berjudul “kluttekhan” ini sangat indah, menarik, dan terstruktur. Pada permulaan hingga akhir penyajian alat musik sangat diperhatikan. Pada penyajian “klutekhan” ini sangat terlihat sekali terdapat seseorang yang mengatur jalannya pementasan, sehingga menampilkan penyajian irama yang sangat menarik. Pengaturan tersebut dilakukan mulai dari pertama kali musik itu disajikan, perubahan letak kedudukan penyaji dan pergantian irama dengan memberikan kode-kode tertentu yang sudah disepakati bersama sejak awal. Seperti suara gelas, tabuhan panci dan yang sangat kentara sekali yang dimainkan dengan rapi. Komposisi yang tertata secara terstruktur dan sedemikian rapi membuat alunan nada, irama dan tempo terdengar sangat indah dan enak didengar.

Kelemahan dan Kelebihan pertunjukan drama musikal tersebut:

A.    Kelemahan
a)      kostum laki – laki belum bisa membedakan antara pembeli, orang terpandang, dan pegiring alat musik.
b)      Konsep penataan panggung belum sesuai atau masih acak acakan.
c)      tata lampu yang digunakan monoton.
B.     Kelebihan
a)      Busana yang digunakan sangat sangat menunjukkan tema yang diambil.
b)      Tidak membuat bosan karena kelincahan pemain dalam memerankannya.
c)      make up perempuan sangat mendukung tokoh pemerannya.
d)     intonasi pemeran sangat jelas, sehingga dapat diterima penonton dengan baik.
e)      barang – barang yang digunakan realistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar