LAPORAN
OBSERVASI
PAGELARAN SENI
KARAWITAN
INSTITUT SENI
INDONESIA
(ISI SURAKARTA)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Apresiasi Seni Karawitan
Dosen Pengampu: Waluyo
Disusun Oleh :
Tutut Anita Sary A510120222
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
SINOPSIS KLUTEKHAN
A.
SINOPSIS
Karawitan
merupakan musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras slendro dan
pelog) yang garapan-garapannya sudah menggunakan sistim notasi, warna suara,
ritme, memiliki fungsi, sifat pathet, dan aturan garap dalam bentuk
instrumentalia, vokalis dan campuran, enak didengar untuk dirinya maupun orang
lain (Suhastjarja,1984). Namun kali ini di pagelaran ISI Surakarta karawitan disajikan dalam bentuk penyajian
komposisi baru. Salah satunya dalam
penyajian komposisi baru yang berjudul Klutekkan. Dalam komposisi ini disajikan
berbeda dengan pentas karawitan yang biasanya kali ini karawitan disajikan
dalam bentuk drama musikal dan musiknya mengunakan alat alat yang bisa kita
temui sehari hari. Tetapi dari alat
alat sederhana tersebut menghasilkan
harmonisasi suara yang sangat indah.
B.
INSTRUMEN
Instrumen
yang digunakan dalam penyajian komposisi baru dengan judul “ Klutekhan” ini menggunakan instrument yang bisa kita temui di sekitar kita. Yaitu seperti
menggunakan peralatan rumah tangga, seperti kompor, penggorengan, gelas,
sendok, piring, botol, panci, mangkuk, pisau, nampan, dan lemper. Selain
peralatan rumah tangga, bahan – bahan yang digunakan dalam prtunjukan drama
musikal seperti cabai, tahu, telur, lontong, mie telur, kacang tanah, seledri,
kecap, gula merah, garam, penyedap rasa, minyak sayur, bawang merah, dan bawang
putih. Alat peraga lainnya yang mendukung jalannya pertunjukan tersebut antara
lain: gerobak dorong, kursi, dan meja. Selain peralatan itu suara suara dari
pemain juga menjadi salah satu instrumen dalam penyajian komposisi baru yang
berjudul “klitekhan ”ini. Alat peraga lainnya yang mendukung jalannya
pertunjukan tersebut antara lain:
gerobak dorong, kursi, dan meja.
Misalnya gelas digunakan sebagai harmonisasi musik
dengan suara unik yang dihasilkan oleh lingkaran gelas kaca dengan berbagai
ukuran yang dibasahi dan digesek-gesek oleh jari tangan untuk menghasilkan nada
tertentu. Alat Musik dari gelas ini biasa disebut dengan Glass Harmonica. Sendok dan panci dingunakan sebagai pendukung alat
musik juga dengan cara memukul-mukul panci dengan sendok atau tongkat. Suara
dari penggorengan juga sangat penarik. Memasak air pada teko dan akan
menimbulkan suara ketika mendidih tidak
kalah memeriahkan penyajian komposisi baru dengan
judul “ Klutekhan” ini.
C.
PENYAJIAN
Penyajian komposisi baru yang
diberi nama “klutekkan” ini menampilkan suatu pertunjukan yang menampilkan
komposisi dari perpaduan berbagai jenis alat alat rumah tangga dan benda benda
yang ada di sekitar kita. Dalam memainkan komposisi baru ini melibatkan 10
orang yaitu 3 orang wanita dan 7 orang laki-laki,mereka mempunya peran masing
masing:
1.
Dua orang perempuan
berperan sebagai pedagang tahu kupat di pasar mereka sebagai seorang pedagang
yang ramah tapi sedikit cerewet kepada pelanggannya
2.
Seorang laki – laki
berperan sebagai pedagang yang bertugas memasak air, membuat minuman untuk
pelanggan, dan ikut memainkan alat musik tradisional. seorang laki – laki
tersebut memiliki watak pendiam, namun enerjik.
3.
Tiga orang laki –
laki sebagai pemain alat musik tradisional yang profesional dan cekatan. mereka
memainkan alat musik tradisioanal antara lain: botol yang dipukul menggunakan
sandal bekas, sendok, dan pemukul gamelan tradisional (yang terbuat dari
bambu).
4.
Seorang laki – laki
dan perempuan berperan sebagai sepasang suami istri yang memiliki kedudukan
sebagai orang terpandang di desa tersebut. Mereka sebagai pembeli tahu kupat
yang memiliki watak cerewet dan pamer.
5.
Dua orang laki –
laki berperan sebagai pembeli tahu kupat dengan membawa tas ransel besar yang
hanya sekedar mampir untuk beristirahat sejenak dan membeli tahu kupat beserta
minuman.
Tata busana
dari pemeran pertunjukan drama musikal tersebut, antara lain:
1 .
Dua orang perempuan
yang memerankan pedagang menggunakan busana tradisional jawa dengan bawahan
kain jarik sepanjang lutut dengan atasan kebaya panjang dan mengenakan sandal
japit
2.
Laki – laki
pedagang dengan mengenakan busana baju panjang lurik tradisional jawa tengah
dan celana panjang hitam besar. sangat sesuai dengan tokoh yang diperankan
karena busana dan makanan tersebut merupakan khas jawa yang mereka jual di jawa
khususnya Jawa Tengah.
3.
Laki – laki dan
perempuan sebagai pembeli mengenakan busana mewah yang mencirikan mereka
sebagai orang terpandang.
4.
Tiga laki – laki
sebagai pemain alat musik mengenakan busana atasan panjang larik tradisional
jawa dengan bawahan hitam besar.
D.
KOMPOSISI
Alur
pertunjukan komposisi baru kluthekkan pemain memainkan gelas dan panci secara
bergantian dalam memainkannya dan dengan nada yang sangat cepat dan pendek.
Dilanjutkan dengan perpaduan suara teko yang mendidih lalu disusul oleh suara
riuh para pemain. Disini, penyaji berusaha untuk menampilkan suatu pertunjukan
yang seolah-olah menggambarkan suasana yang ramai dan gaduh bayak triakan dan
tawa menggambarkan kumpulan orang- orang dalam suatu pasar.
Komposisi
yang terbentuk dalam pagelaran seni yang menyajikan komposisi baru berjudul “kluttekhan” ini sangat indah,
menarik, dan terstruktur. Pada permulaan hingga akhir penyajian alat musik
sangat diperhatikan. Pada
penyajian “klutekhan”
ini sangat terlihat sekali terdapat seseorang yang mengatur jalannya
pementasan, sehingga menampilkan penyajian irama yang sangat menarik.
Pengaturan tersebut dilakukan mulai dari pertama kali musik itu disajikan,
perubahan letak kedudukan penyaji dan pergantian irama dengan memberikan
kode-kode tertentu yang sudah disepakati bersama sejak awal. Seperti suara gelas, tabuhan panci dan yang sangat
kentara sekali yang dimainkan dengan rapi. Komposisi yang tertata secara
terstruktur dan sedemikian rapi membuat alunan nada, irama dan tempo terdengar
sangat indah dan enak didengar.
Kelemahan dan
Kelebihan pertunjukan drama musikal tersebut:
A. Kelemahan
a) kostum laki – laki belum bisa membedakan antara pembeli,
orang terpandang, dan pegiring alat musik.
b) Konsep penataan panggung belum sesuai atau masih acak
acakan.
c) tata lampu yang digunakan monoton.
B. Kelebihan
a) Busana yang digunakan sangat sangat menunjukkan tema yang
diambil.
b) Tidak membuat bosan karena kelincahan pemain dalam
memerankannya.
c) make up perempuan sangat mendukung tokoh pemerannya.
d) intonasi pemeran sangat jelas, sehingga dapat diterima
penonton dengan baik.
e) barang – barang yang digunakan realistis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar